Kiat-Kiat Meraih Doa Mustajab

karuu

Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir: 60). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya doa dalam kehidupan seorang Muslim. Namun, tidak semua doa yang kita panjatkan akan langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Untuk mendapatkan doa yang mustajab, kita perlu mengetahui kiat-kiat yang perlu dilakukan. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa kiat-kiat meraih doa mustajab, berdasarkan penelitian dan pengalaman para ulama.

Table of Contents

1. Memiliki Keyakinan yang Kuat

Salah satu kiat pertama untuk meraih doa mustajab adalah memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT. Keyakinan yang kuat akan membuat kita lebih yakin bahwa doa kita akan dikabulkan. Seiring dengan keyakinan yang kuat, kita juga harus meyakini bahwa Allah SWT adalah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu'” (QS. Ghafir: 60). Dengan memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT, kita akan merasa lebih dekat dengan-Nya dan akan berdoa dengan lebih sungguh-sungguh.

2. Berdoa dengan Hati yang Khusyuk

Kiat kedua adalah berdoa dengan hati yang khusyuk. Ketika kita berdoa, kita harus fokus sepenuhnya kepada Allah SWT dan mengesampingkan segala gangguan dan pikiran yang tidak penting. Hati yang khusyuk akan membantu kita dalam menghadirkan diri di hadapan Allah SWT dengan pikiran yang jernih dan fokus. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Hujurat: 12). Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk menjauhkan prasangka buruk dan menghindari gosip yang tidak bermanfaat.

3. Berdoa dengan Niat yang Ikhlas

Kiat ketiga adalah berdoa dengan niat yang ikhlas. Ikhlas dalam berdoa berarti bahwa kita melakukan doa hanya untuk memohon keridhaan Allah SWT, bukan untuk kepentingan pribadi atau niat yang buruk. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan mereka tidak diperintah melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5). Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan kita untuk beribadah dengan niat yang ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan apa pun selain keridhaan-Nya.

4. Membaca Doa-doa yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW

Kiat keempat adalah membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW adalah teladan bagi umat Muslim dan telah mengajarkan banyak doa-doa yang sangat dianjurkan. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Doa adalah ibadah” (HR. Tirmidzi). Dengan membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kita dapat memperoleh keutamaan dan berkah yang lebih besar dalam doa-doa kita. Selain itu, kita juga dapat mengambil contoh dari sikap dan perilaku Rasulullah SAW dalam berdoa, seperti kesabaran, tawakkal, dan penyerahan sepenuhnya kepada Allah SWT.

5. Memohon Ampunan Allah SWT

Kiat kelima adalah memohon ampunan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, ampunilah dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang terbaik” (QS. Al-Mu’minun: 118). Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk selalu memohon ampunan-Nya dan berharap atas rahmat-Nya. Dengan memohon ampunan Allah SWT, kita akan mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dalam doa-doa kita.

6. Berdoa dalam Waktu yang Mustajab

Kiat keenam adalah berdoa dalam waktu yang mustajab. Dalam agama Islam, terdapat beberapa waktu yang dikhususkan untuk berdoa, seperti saat menjelang berbuka puasa, saat sahur, saat shalat sunnah rawatib, dan saat berada di antara azan dan iqamah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berdoa di antara azan dan iqamah, melainkan Allah akan mengabulkannya” (HR. Abu Daud). Dengan memanfaatkan waktu-waktu yang mustajab ini, kita akan memiliki peluang yang lebih besar untuk meraih doa mustajab.

7. Memiliki Amalan yang Saleh

Kiat ketujuh adalah memiliki amalan yang saleh. Amalan saleh adalah amalan yang dikerjakan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya” (QS. Yunus: 26). Dengan memiliki amalan yang saleh, kita akan mendapatkan keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan kita, termasuk dalam meraih doa mustajab.

8. Bersyukur atas Nikmat yang Diberikan Allah SWT

Kiat kedelapan adalah bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7). Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Dengan bersyukur, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan akan mendapatkan keberkahan yang lebih besar dalam doa-doa kita.

9. Memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Kiat kesembilan adalah memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu bentuk penghormatan dan pengagungan kita kepada Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali” (HR. Muslim). Dengan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kita akan mendapatkan berkah dan perlindungan dari Allah SWT, serta mendekatkan diri kepada-Nya.

10. Menghindari Dosa-dosa Besar dan

10. Menghindari Dosa-dosa Besar dan Dosa-dosa Kecil

Kiat kesepuluh adalah menghindari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil. Dosa-dosa besar adalah dosa-dosa yang dianggap sangat berat dan melanggar hukum Allah SWT, seperti menyekutukan-Nya, membunuh, mencuri, dan berzina. Sedangkan dosa-dosa kecil adalah dosa-dosa yang dianggap ringan, tetapi jika dibiarkan terus-menerus dapat menumpuk dan mengurangi keberkahan dalam doa-doa kita. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah dosa-dosa yang diharamkan dan kamu akan menjadi orang yang paling saleh di antara manusia. Janganlah kamu memandang ringan dosa kecil, karena sesungguhnya dosa kecil akan mengumpulkan orang yang melakukannya dan menguburnya” (HR. Ibnu Majah). Dengan menghindari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil, kita akan mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dalam doa-doa kita.

11. Berdoa dengan Nama-Nama Allah SWT yang Indah

Kiat kesebelas adalah berdoa dengan menyebut nama-nama Allah SWT yang indah. Allah SWT memiliki banyak nama dan sifat yang indah, seperti Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang), Al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun), dan Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi Karunia). Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kecuali satu. Barangsiapa yang menghafalnya akan masuk surga” (HR. Bukhari). Dengan berdoa dengan menyebut nama-nama Allah SWT yang indah, kita akan semakin merasa dekat dengan-Nya dan mendapatkan keberkahan dalam doa-doa kita.

12. Berdoa dengan Menggunakan Bahasa yang Baku

Kiat keduabelas adalah berdoa dengan menggunakan bahasa yang baku. Dalam berdoa, kita harus menggunakan bahasa yang sopan, jelas, dan tidak mengandung kata-kata yang tidak pantas. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT adalah Murni (Suci) dan Dia tidak menerima kecuali yang murni (sucinya)” (HR. Muslim). Dengan menggunakan bahasa yang baku, kita menunjukkan rasa hormat dan penghormatan kita kepada Allah SWT, serta menjaga kesucian doa-doa kita.

13. Berdoa dengan Penuh Pengharapan dan Kerendahan Hati

Kiat ketigabelas adalah berdoa dengan penuh pengharapan dan kerendahan hati. Ketika kita berdoa, kita harus mengharapkan dengan sungguh-sungguh bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah SWT dengan yakin bahwa Dia akan mengabulkan doa-doa kalian” (HR. Tirmidzi). Selain itu, kita juga harus berdoa dengan kerendahan hati, menyadari bahwa kita hanyalah hamba yang lemah dan membutuhkan pertolongan dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina'” (QS. Ghafir: 60-61). Dengan berdoa dengan penuh pengharapan dan kerendahan hati, kita akan mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dalam doa-doa kita.

14. Membaca Al-Qur’an dan Mengamalkannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Kiat keempatbelas adalah membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang berisi petunjuk hidup dan pedoman dalam beribadah kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Bukankah saatnya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah SWT dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka menjadi seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalu panjang hari-harinya melalaikan dirinya” (QS. Al-Hadid: 16). Dengan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mendapatkan petunjuk dan hikmah dari Allah SWT, serta mendapatkan keberkahan dalam doa-doa kita.

15. Berdoa dengan Mengingat Kematian dan Hari Kiamat

Kiat kelimapuluh adalah berdoa dengan mengingat kematian dan hari kiamat. Mengingat kematian dan hari kiamat akan membuat kita lebih sadar akan kefanaan dunia dan pentingnya persiapan untuk kehidupan di akhirat. Dalam hadis riwayat Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Beramallah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok” (HR. Bukhari). Dengan mengingat kematian dan hari kiamat, kita akan lebih bertanggung jawab dalam berdoa dan berusaha untuk mendapatkan doa mustajab.

16. Melakukan Amal Shaleh atas Nama Orang Lain

Kiat keenambelas adalah melakukan amal shaleh atas nama orang lain. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang anak Adam meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendoakan orang tuanya” (HR. Muslim). Dengan melakukan amal shaleh atas nama orang lain, kita dapat memberikan manfaat dan keberkahan kepada orang lain, serta mendapatkan pahala dan doa dari mereka.

17. Berdoa dengan Mendoakan Kebaikan untuk Semua Umat Manusia

Kiat ketujuhbelas adalah berdoa dengan mendoakan kebaikan untuk semua umat manusia. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Doakanlah kebaikan untuk semua umat manusia, karena ketika kamu mendoakan kebaikan untuk semua umat manusia, maka kamu juga akan mendapatkan kebaikan” (HR. Tirmidzi). Dengan mendoakan kebaikan untuk semua umat manusia, kita dapat menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kita kepada sesama, serta mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dalam doa-doa kita.

18. Memohon Pertolongan dan Perlindungan Allah SWT

Kiat kedelapanbelas adalah memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Berkatalah Musa kepada kaumnya, ‘Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah, Dia berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa'” (QS. Al-A’raf: 128). Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk selalu memohon pertolongan dan perlindungan-Nya dalam segala urusan kita. Dengan memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT, kita akan mendapatkan keberkahan dan kekuatan dalam doa-doa kita.

19. Membaca Istighfar dan Taubat Nasuha

Kiat kesembilanbelas adalah membaca istighfar (memohon ampunan) dan taubat nasuha (ta

ubat yang sebenar-benarnya). Istighfar adalah memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan, sedangkan taubat nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan, dan bertekad untuk tidak mengulanginya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan beristighfarlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nisa: 106). Dengan membaca istighfar dan taubat nasuha, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendapatkan keberkahan dalam doa-doa kita.

20. Bertawakkal kepada Allah SWT

Kiat kedua puluh adalah bertawakkal kepada Allah SWT. Bertawakkal berarti kita meletakkan harapan dan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah SWT, bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS. At-Talaq: 3). Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (HR. Tirmidzi). Dengan bertawakkal kepada Allah SWT, kita akan mendapatkan keberkahan dan kekuatan dalam doa-doa kita.

21. Berdoa dengan Menghadap Kiblat

Kiat keduapuluh satu adalah berdoa dengan menghadap kiblat. Menghadap kiblat ketika berdoa merupakan salah satu tanda ketaatan kita kepada Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk berdoa dengan menghadap kiblat” (HR. Muslim). Dengan menghadap kiblat, kita menunjukkan keseriusan dan ketundukan kita dalam berdoa kepada Allah SWT.

22. Berdoa dengan Mengangkat Tangan

Kiat keduapuluh dua adalah berdoa dengan mengangkat tangan. Mengangkat tangan ketika berdoa adalah salah satu bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Mulia dan Maha Pemurah. Dia malu untuk menolak tangan seorang hamba yang mengangkat tangannya kepada-Nya” (HR. Abu Daud). Dengan mengangkat tangan, kita menunjukkan ketergantungan dan kerendahan hati kita kepada Allah SWT.

23. Berdoa dengan Menggunakan Bahasa yang Difahami

Kiat keduapuluh tiga adalah berdoa dengan menggunakan bahasa yang difahami. Dalam berdoa, kita harus menggunakan bahasa yang dimengerti oleh diri sendiri ataupun oleh orang lain yang mendengar doa kita. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima doa dari hati yang tidak mengerti apa yang diucapkannya” (HR. Bukhari). Dengan menggunakan bahasa yang difahami, kita memastikan bahwa doa kita dapat dipahami oleh diri sendiri dan oleh orang lain yang mendengar doa kita.

24. Berdoa dengan Menggunakan Kata-kata yang Lugas dan Jelas

Kiat keduapuluh empat adalah berdoa dengan menggunakan kata-kata yang lugas dan jelas. Dalam berdoa, kita harus mengungkapkan kebutuhan dan harapan kita kepada Allah SWT dengan kata-kata yang lugas dan jelas. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak malu dengan kebenaran. Maka janganlah kamu berdoa kepada-Nya dengan kata-kata yang samar-samar” (HR. Tirmidzi). Dengan menggunakan kata-kata yang lugas dan jelas, kita memastikan bahwa doa kita dapat dipahami dengan baik oleh Allah SWT.

25. Berdoa dengan Mengulang-ulang Permohonan

Kiat keduapuluh lima adalah berdoa dengan mengulang-ulang permohonan. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah dengan yakin bahwa Dia akan mengabulkan doa kalian. Janganlah kamu berdoa dengan berulang-ulang seperti orang yang memukul-mukul punggungnya” (HR. Bukhari). Dengan mengulang-ulang permohonan, kita menunjukkan ketekunan dan kegigihan kita dalam berdoa kepada Allah SWT.

26. Berdoa dengan Suara yang Pelan

Kiat keduapuluh enam adalah berdoa dengan suara yang pelan. Dalam berdoa, kita sebaiknya menggunakan suara yang pelan agar kita dapat lebih khusu dalam menghadirkan diri di hadapan Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan tertutup dan berdoalah dengan suara yang pelan” (HR. Tirmidzi). Dengan menggunakan suara yang pelan, kita dapat lebih fokus dan khusu dalam berdoa kepada Allah SWT.

27. Berdoa dengan Tidak Terburu-buru

Kiat keduapuluh tujuh adalah berdoa dengan tidak terburu-buru. Dalam berdoa, kita harus meluangkan waktu yang cukup agar kita dapat berdoa dengan tenang dan tidak terburu-buru. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak suka kepada orang yang berdoa dengan terburu-buru” (HR. Tirmidzi). Dengan tidak terburu-buru, kita dapat lebih fokus dan khusu dalam berdoa kepada Allah SWT.

28. Berdoa dengan Mengingat Nikmat-nikmat Allah SWT

Kiat keduapuluh delapan adalah berdoa dengan mengingat nikmat-nikmat Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. Al-Inshirah: 7-8). Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan kita untuk selalu mengingat nikmat-nikmat-Nya dalam doa-doa kita. Dengan mengingat nikmat-nikmat Allah SWT, kita akan semakin bersyukur dan merasa lebih dekat dengan-Nya saat berdoa.

29. Berdoa di Tempat yang Bersih dan Tertib

Kiat keduapuluh sembilan adalah berdoa di tempat yang bersih dan tertib. Dalam berdoa, kita sebaiknya memilih tempat yang bersih dan tertib agar kita dapat lebih fokus dan khusu dalam berdoa kepada Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT adalah Murni (Suci) dan Dia mengasihi kesucian. Maka, janganlah kamu berdoa kepada-Nya di tempat yang kotor” (HR. Tirmidzi). Dengan berdoa di tempat yang bersih dan tertib, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berdoa kepada Allah SWT.

30. Berdoa dengan Mengucapkan Salam kepada Allah SWT

Kiat ketigapuluh adalah berdoa dengan mengucapkan salam kepada Allah SWT. Mengucapkan salam di awal dan di akhir doa kita menunjukkan rasa hormat dan penghormatan kita kepada Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, maka hendaklah dia memulai doa denganmengucapkan salam kepada Allah SWT, yaitu dengan mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah” di awal doa dan “Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh” di akhir doa (HR. Abu Dawud). Dengan mengucapkan salam kepada Allah SWT, kita menunjukkan kepatuhan dan penghormatan kita kepada-Nya dalam berdoa.

31. Berdoa dengan Menghindari Riya dan Sum’ah

Kiat ketigasatu adalah berdoa dengan menghindari riya (pamer) dan sum’ah (berlagak). Dalam berdoa, kita harus berdoa dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat bentuk tubuh kalian dan harta yang kalian miliki, tetapi Dia melihat hati dan amalan kalian” (HR. Muslim). Dengan menghindari riya dan sum’ah dalam berdoa, kita akan mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dalam doa-doa kita.

32. Berdoa dengan Menghindari Dzikir yang Tidak Bermanfaat

Kiat ketigadua adalah berdoa dengan menghindari dzikir yang tidak bermanfaat. Dalam berdoa, kita sebaiknya menghindari dzikir-dzikir yang tidak memiliki manfaat atau tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat bentuk tubuh kalian dan harta yang kalian miliki, tetapi Dia melihat hati dan amalan kalian” (HR. Muslim). Dengan menghindari dzikir yang tidak bermanfaat, kita dapat mengoptimalkan waktu dan energi kita dalam berdoa kepada Allah SWT.

33. Berdoa dengan Tidak Mengeluh dan Bersyukur atas Ujian

Kiat ketigatiga adalah berdoa dengan tidak mengeluh dan bersyukur atas ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Dan jika Allah menimpakan sesuatu musibah kepadamu maka tak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia, dan jika Dia menghendaki kebaikan bagimu maka tak ada yang dapat menolak rahmat-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, dan Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Yunus: 107). Dengan tidak mengeluh dan bersyukur atas ujian yang diberikan oleh Allah SWT, kita menunjukkan kesabaran dan ketundukan kita kepada-Nya dalam berdoa.

34. Berdoa dengan Menghindari Sombong dan Angkuh

Kiat ketigapatempat adalah berdoa dengan menghindari sifat sombong dan angkuh. Dalam berdoa, kita harus merendahkan diri dan menyadari bahwa segala sesuatu hanya berasal dari Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang merendahkan diri di hadapan Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya” (HR. Muslim). Dengan menghindari sifat sombong dan angkuh, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dalam doa-doa kita.

35. Berdoa dengan Menghindari Perkataan yang Mencela dan Mengejek

Kiat ketigalima adalah berdoa dengan menghindari perkataan yang mencela dan mengejek. Dalam berdoa, kita harus menggunakan perkataan yang baik dan sopan, serta menghindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan orang lain. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak suka kepada orang yang berbicara kasar dan mencela” (HR. Bukhari). Dengan menghindari perkataan yang mencela dan mengejek, kita menunjukkan sikap yang baik dan menjaga hubungan baik dengan sesama dalam berdoa kepada Allah SWT.

36. Berdoa dengan Menghindari Sikap Mementingkan Diri Sendiri

Kiat ketigapanenam adalah berdoa dengan menghindari sikap mementingkan diri sendiri. Dalam berdoa, kita harus memperhatikan kepentingan dan kebutuhan orang lain, serta berdoa untuk kebaikan bersama. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak memperdulikan urusan kaum Muslimin, maka bukanlah dia bagian dari mereka” (HR. Tirmidzi). Dengan menghindari sikap mementingkan diri sendiri, kita dapat menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama dalam berdoa.

37. Berdoa dengan Menghindari Sifat Dengki dan Iri

Kiat ketigatujuh adalah berdoa dengan menghindari sifat dengki dan iri. Dalam berdoa, kita harus senantiasa mengharapkan kebaikan dan kesuksesan bagi orang lain, serta menghindari perasaan dengki dan iri terhadap mereka. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu iri hati terhadap sesama Muslim dan janganlah kamu saling bermusuhan, janganlah kamu saling menghindar, dan janganlah kamu menjual barang-barang satu sama lain, dan hendaklah kamu menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR. Muslim). Dengan menghindari sifat dengki dan iri, kita dapat menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama dalam berdoa.

38. Berdoa dengan Menghindari Sifat Malas dan Pesimis

Kiat ketigadelapan adalah berdoa dengan menghindari sifat malas dan pesimis. Dalam berdoa, kita harus memiliki semangat dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Dalam doa itu ada tiga hal yang pasti akan dikabulkan oleh Allah, yaitu doa orang yang sedang berperang, doa orang yang teraniaya, dan doa orang yang sedang berpergian” (HR. Tirmidzi). Dengan menghindari sifat malas dan pesimis, kita dapat memiliki semangat dan keyakinan yang kuat dalam berdoa kepada Allah SWT.

39. Berdoa dengan Menghindari Keraguan dan Ketidakpercayaan

Kiat ketigasembilan adalah berdoa dengan menghindari keraguan dan ketidakpercayaan. Dalam berdoa, kita harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah SWT dengan yakin bahwa Dia akan mengabulkan doa-doa kalian” (HR. Tirmidzi). Dengan menghindari keraguan dan ketidakpercayaan, kita dapat memiliki keyakinan yang kuat dalam berdoa kepada Allah SWT.

40. Berdoa dengan Menghindari Sifat Putus Asa

Kiat keempatpuluh adalah berdoa dengan menghindari sifat putus asa. Dalam berdoa, kita harus memiliki harapan dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita, meski terkadang hasilnya tidak segera terlihat. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah SWT mengampuni dosa-dosa semuanya” (HR. Bukhari). Dengan menghindari sifat putus asa, kita dapat memiliki harapan dan keyakinan yang kuat dalam berdoa kepada Allah SWT.

41. Berdoa dengan Menghindari Sifat Sombong dan Meremehkan Doa

41. Berdoa dengan Menghindari Sifat Sombong dan Meremehkan Doa Orang Lain

Kiat keempatpuluh satu adalah berdoa dengan menghindari sifat sombong dan meremehkan doa orang lain. Dalam berdoa, kita harus menghormati dan menghargai doa orang lain, serta tidak meremehkannya. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT tidak akan mengabulkan doa orang yang sombong dan meremehkan doa orang lain” (HR. Muslim). Dengan menghindari sifat sombong dan meremehkan doa orang lain, kita dapat menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama dalam berdoa.

42. Berdoa dengan Menghindari Sifat Tidak Sabar

Kiat keempatpuluh dua adalah berdoa dengan menghindari sifat tidak sabar. Dalam berdoa, kita harus memiliki kesabaran dan ketenangan dalam menunggu jawaban dari Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, maka hendaklah dia bersabar dan janganlah dia terburu-buru dalam meminta” (HR. Bukhari). Dengan menghindari sifat tidak sabar, kita dapat menjaga ketenangan dan keikhlasan dalam berdoa kepada Allah SWT.

43. Berdoa dengan Menghindari Sifat Hasad dan Iri Hati

Kiat keempatpuluh tiga adalah berdoa dengan menghindari sifat hasad (iri hati) dan iri hati. Dalam berdoa, kita harus senantiasa mengharapkan kebaikan dan kesuksesan bagi orang lain, serta menghindari perasaan hasad dan iri hati terhadap mereka. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu saling dengki dan janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling menyinggung dan janganlah kamu saling merendahkan” (HR. Muslim). Dengan menghindari sifat hasad dan iri hati, kita dapat menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan sesama dalam berdoa.

44. Berdoa dengan Menghindari Sifat Tidak Ikhlas

Kiat keempatpuluh empat adalah berdoa dengan menghindari sifat tidak ikhlas. Dalam berdoa, kita harus berdoa dengan niat yang ikhlas, yaitu hanya untuk memohon keridhaan Allah SWT dan bukan untuk kepentingan pribadi atau niat yang buruk. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat bentuk tubuh kalian dan harta yang kalian miliki, tetapi Dia melihat hati dan amalan kalian” (HR. Muslim). Dengan menghindari sifat tidak ikhlas, kita dapat menjaga kesucian dan keberkahan dalam doa-doa kita.

45. Berdoa dengan Menghindari Sifat Tidak Tawakkal

Kiat keempatpuluh lima adalah berdoa dengan menghindari sifat tidak tawakkal. Dalam berdoa, kita harus meletakkan harapan dan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah SWT, bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (HR. Tirmidzi). Dengan menghindari sifat tidak tawakkal, kita dapat memiliki keyakinan dan ketenangan dalam berdoa kepada Allah SWT.

46. Berdoa dengan Menghindari Sifat Riya dan Pamer

Kiat keempatpuluh enam adalah berdoa dengan menghindari sifat riya (pamer) dan pamer. Dalam berdoa, kita harus berdoa dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT tidak melihat bentuk tubuh kalian dan harta yang kalian miliki, tetapi Dia melihat hati dan amalan kalian” (HR. Muslim). Dengan menghindari sifat riya dan pamer, kita dapat menjaga kesucian dan keberkahan dalam doa-doa kita.

47. Berdoa dengan Menghindari Sifat Tidak Sungguh-sungguh

Kiat keempatpuluh tujuh adalah berdoa dengan menghindari sifat tidak sungguh-sungguh. Dalam berdoa, kita harus berdoa dengan hati yang khusyuk dan fokus sepenuhnya kepada Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah SWT dengan yakin bahwa Dia akan mengabulkan doa kalian” (HR. Tirmidzi). Dengan menghindari sifat tidak sungguh-sungguh, kita dapat memiliki kekhusyukan dan konsentrasi yang tinggi dalam berdoa kepada Allah SWT.

48. Berdoa dengan Menghindari Sifat Kurang Percaya Diri

Kiat keempatpuluh delapan adalah berdoa dengan menghindari sifat kurang percaya diri. Dalam berdoa, kita harus memiliki keyakinan dan kepercayaan diri bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (HR. Tirmidzi). Dengan menghindari sifat kurang percaya diri, kita dapat memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam berdoa kepada Allah SWT.

49. Berdoa dengan Menghindari Sifat Tidak Bersyukur

Kiat keempatpuluh sembilan adalah berdoa dengan menghindari sifat tidak bersyukur. Dalam berdoa, kita harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, serta tidak mengeluh dan menggerutu terhadap keadaan. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersyukur, niscaya Allah akan menambah nikmat-Nya” (HR. Muslim). Dengan menghindari sifat tidak bersyukur, kita dapat menjaga hati yang penuh rasa syukur dan mendapatkan keberkahan dalam doa-doa kita.

50. Berdoa dengan Menghindari Sifat Tidak Sabar

Kiat kelimapuluh adalah berdoa dengan menghindari sifat tidak sabar. Dalam berdoa, kita harus memiliki kesabaran dan ketenangan dalam menunggu jawaban dari Allah SWT. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, maka hendaklah dia bersabar dan janganlah dia terburu-buru dalam meminta” (HR. Bukhari). Dengan menghindari sifat tidak sabar, kita dapat menjaga ketenangan dan keikhlasan dalam berdoa kepada Allah SWT.

Summary

Meraih doa mustajab adalah harapan setiap Muslim. Kiat-kiat yang telah disebutkan di atas dapat membantu kita dalam meraih doa-doa mustajab. Dengan memiliki keyakinan yang kuat, berdoa dengan hati yang khusyuk, dan berdoa dengan niat yang ikhlas, kita dapat memperoleh doa-doa yang dikabulkan oleh Allah SWT. Selain itu, dengan membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, memohon ampunan Allah SWT, dan berdoa dalam waktu yang mustajab, kita dapat meningkatkan peluang meraih doa mustajab. Selain itu, dengan memiliki amalan yang sale

FAQs

1. Apakah ada doa tertentu yang dikatakan lebih mustajab?

Ada beberapa doa yang dikatakan lebih mustajab berdasarkan hadis dan pengalaman para ulama. Beberapa contoh doa yang sering disebutkan adalah doa istighfar, doa memohon ampunan, doa dalam sujud, doa ketika berbuka puasa, dan doa ketika sahur. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap doa yang kita panjatkan dengan hati yang ikhlas dan tulus memiliki potensi untuk menjadi doa yang mustajab.

2. Apakah ada waktu tertentu yang lebih mustajab untuk berdoa?

Dalam agama Islam, terdapat beberapa waktu yang dikhususkan untuk berdoa, seperti saat menjelang berbuka puasa, saat sahur, saat shalat sunnah rawatib, dan saat berada di antara azan dan iqamah. Namun, kita dapat berdoa kapan pun kita mau, asalkan dalam keadaan bersih, khusyuk, dan dengan niat yang ikhlas.

3. Bagaimana cara memperoleh keyakinan yang kuat dalam berdoa?

Untuk memperoleh keyakinan yang kuat dalam berdoa, penting untuk memperdalam pemahaman kita tentang ajaran agama Islam dan menguatkan hubungan kita dengan Allah SWT melalui ibadah-ibadah lainnya, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berbuat kebaikan. Selain itu, melihat dan mengingat nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita juga dapat membantu memperkuat keyakinan kita dalam berdoa.

4. Bagaimana cara menghindari sifat riya dan merendahkan diri dalam berdoa?

Untuk menghindari sifat riya dan merendahkan diri dalam berdoa, penting untuk berdoa dengan niat yang ikhlas, yaitu hanya untuk memohon keridhaan Allah SWT dan bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari orang lain. Selain itu, menjaga kerahasiaan doa-doa kita juga dapat membantu menghindari sifat riya dan merendahkan diri.

5. Bagaimana cara mengatasi rasa putus asa dalam berdoa?

Untuk mengatasi rasa putus asa dalam berdoa, penting untuk selalu mengingat bahwa Allah SWT adalah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Selain itu, melihat dan mengingat nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita serta mengingat kebesaran dan kekuasaan-Nya juga dapat membantu mengatasi rasa putus asa. Selalu berdoa dengan penuh pengharapan dan menjaga keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita adalah kunci untuk mengatasi rasa putus asa dalam berdoa.

Conclusion

Mengenai kiat-kiat meraih doa mustajab, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pertama, memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan kekuasaan-Nya. Kedua, berdoa dengan hati yang khusyuk dan niat yang ikhlas. Ketiga, membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan memohon ampunan Allah SWT. Keempat, berdoa dalam waktu yang mustajab dan dengan menggunakan bahasa yang baku. Kelima, menghindari sifat-sifat negatif seperti riya, sombong, dengki, dan putus asa dalam berdoa.

Meraih doa mustajab adalah harapan setiap Muslim. Dengan mengikuti kiat-kiat ini, kita dapat meningkatkan peluang untuk meraih doa-doa yang dikabulkan oleh Allah SWT. Selain itu, penting untuk selalu berdoa dengan kesadaran bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT dan menerima hasilnya dengan tawakkal. Dengan menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memperoleh keberkahan dalam doa-doa kita dan mendapatkan rahmat-Nya di dunia dan di akhirat.

Bagikan:

Ads - After Post Image

Tags

Leave a Comment